Trending Template

Membangun Karakter dengan kebersamaan di bangku sekolah

Sabtu, Februari 03, 2018

siswi SDIT Madani Lhoksukon
Sekolah adalah lembaga pendidikan tempat pembentukan karakter anak – anak yang ke dua setelah rumah. Bahkan tidak sedikit orang tua anak – anak yang menjadikan sekolah sebagai tumpuan utama dalam pembentukan karakter anak – anaknya mungkin dikarenakan oleh kesibukan mereka yang tidak sempat mendidik anak – anaknya secara khusus, maka semua dikembalikan kesekolah.

Selain itu keterbatasan pendidikan orang tua juga menjadikan alasan utama anak – anak hanya memperoleh pendidikan disekolah. Namun sebenarnya itu bukanlah alasan yang tepat karena pendidikan karakter itu tidak terpaku pada kecerdasan orang tua namun hanya metode bagaimana mengarahkan anak – anak agar menemukan karakternya.
Disekolahpun tidak mudah membentuk karakter anak kalau tidak ada kerjasama yang sinergi antara wali Murid dengan para guru. Sistem pendidikan disekolah juga sangat mempengaruhi akan hal tersebut.

Salah satu cara adalah membangun kebersamaan di sekolah, kebersamaan siswa adalah sebuah interaksi antara berbagai karakter siswa yang dipadukan dalam sebuah tim sehingga siswa merasakan saling keterkaitan, saling membutuhan. Yang diharapkan akan lahirnya sikap saling menghormati dan menghargai satu sama lain antar siswa. Dari kebersamaan juga siswa merasakan mereka memiliki keluarga baru yang saling mendukung khususnya dalam hal menyukseskan kegiatan belajar mengajar disekolah, bahkan tidak jarang kebersamaan disekolah terus berlanjut hingga keluar sekolah. Dalam kebersamaan inilah perlu hadirnya peran guru untuk memberikan motivasi – motivasi yang membangun tentang kebersamaan dan disitu guru dapat melihat karekter anak dengan jelas sehingga mudah mengatasi ketika ada masalah yang dialami oleh anak tersebut. Namun walaupun begitu membagun kebersamaan antar siswa juga ada kendalanya yang tidak bisa dipungkiri, tapi ketika guru mempuanya metode dan keahlian yang baik, itu semua bisa diatur dengan mudah. Kuncinya adalah guru kalau disekolah dan orang tua dirumah.

Guru menginginkan anak – anak didiknya seperti apa, dan mau diarahkan kemana murid – muridnya, yang paling bahaya adalah ketika guru tidak mengerti mau mengarahkan murid – muridnya kemana. Sehingga tidak sedikit yang terjadi guru hanya mentransper ilmu setelah itu selesai. Begitupun orang tua yang tidak sedikit dari orang tau hanya memberikan material kepada anak – anaknya, untuk tumbuh kembang anaknya tidak begitu diperhatikan. Bagaimana dengan anda. Mari menjadi orang tua yang baik dan guru yang baik. Bangunlah tim yang sempurna antara sekolah dan rumah kita.

oleh : Zulkarnen,S.Pd
Tulisan ini juga saya publikasikan di steemit dengan Akun @zulacut
Share on : Facebook Twitter Google+

Tidak ada komentar:

Posting Komentar